PAPER
PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN
RENDAHNYA MINAT BACA PESERTA DIDIK
Disusun Oleh :
Tri Handayani
1201413058
Pendidikan Luar Sekolah
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2013
A.
LATAR BELAKANG
Masalah pendidikan di Negara Indonesia
dari tahun ke tahun semakin memprihatinkan. Mulai dari mutu pengajar, peserta
didik maupun sistem kurikulum dalam pendidikan. Mutu pendidikan yang kurang
bagus atau bahkan jelek akan menghasilkan lulusan yang dipertanyakan oleh
masyarakat, baik masayarakat dari dunia pendidikan maupun masyarakat luas.
Rendahnya mutu atau kualitas pendidikan akan mengurangi minat peserta didik
dalam belajar. Salah satunya mengurangi minat baca peserta didik, sehingga
peserta didik menjadi bersifat acuh terhadap materi yang disampaikan oleh
pengajar. Minat mempunyai pengaruh yang besar terhadap membaca,
karena bila bahan bacaan atau tulisan yang akan dibaca tidak sesuai dengan
minat siswa, maka siswa tidak akan membacanya dengan sepenuh hati dan
perasaannya, karena tidak ada daya tarik dari bahan bacaan tersebut. Siswa
dalam melakukan kegiatan membaca sangat membutuhkan dorongan, rangsangan,
motivasi dan penguatan. Pemberian penguatan membaca pada siswa akan memberikan
dampak positif, yaitu membuat siswa terdorong untuk mengulangi kegiatan membaca
secara kontinu. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat diduga bahwa terdapat
hubungan positif antara penguatan membaca dengan minat baca siswa.
Tujuan pendidikan yakni pendidikan sebagai pilar utama dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu usaha
dalam rangka mengembangkan kepribadian dan kemampuan baik di dalam maupun di
luar sekolah serta berlangsung seumur hidup. Pencapaian tujuan pendidikan yang
dalam hal ini pencapaian prestasi belajar peserta didik sulit tercapai jika
hanya didukung oleh faktor-faktor eksternal, seperti profesionalisme guru,
kelengkapan sarana belajar, keberadaan sumber belajar dan sebagainya, tanpa
didukung oleh faktor-faktor internal, seperti minat dan motivasi peserta didik untuk
mempelajari atau membaca materi yang akan maupun yang telah diberikan oleh
guru. Upaya peningkatan minat belajar peserta didik difokuskan pada pelaksanaan
proses belajar mengajar, dengan mengasumsikan bahwa untuk meningkatkan minat
belajar, metode mengajar perlu diperbaiki dan lebih profesional. Hasil
pembelajaran yang optimal dapat diperoleh bila pengelola pengajaran di sekolah
dilakukan secara profesional, termasuk kemampuan para guru melakukan berbagai
pendekatan yang variatif dalam mengajar sehingga peserta didik merasa tertarik
dan terpanggil untuk lebih giat belajar khususnya membaca.
Secara khusus pada pelajaran membaca untuk siswa yang dipentingkan adalah
melihat dan mendengarkan dengan baik bacaan yang diberikan. Kegiatan membaca
siswa sangat membantu dan menunjang kegiatan belajar untuk mata pelajaran yang
lain di sekolah. Berdasarkan hal tersebut, minat baca sangat berarti khususnya
bagi peserta didik dalam meningkatkan pengertian, pemahaman maupun pengetahuan
secara umum tentang pelajaran yang diberikan.
Secara umum bahwa salah satu sarana dan wadah dalam upaya peningkatan
pengetahuan dalam rangka menguasai informasi dan perkembangan teknologi adalah
kegiatan membaca. Kegiatan membaca ini merupakan penulusuran pengalaman
pembelajaran melalui bahan bacaan. Manfaat dari kegiatan membaca telah banyak
dikemukakan oleh para pakar, namun kegiatan membaca sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain yang membuat seseorang terhalang bahkan tidak melakukan
kegiatan ini.
B.
KAJIAN TEORI
1. Pengertian membaca
Beberapa definisi tentang membaca yang dikemukakan para ahli, antara lain :
a. Membaca adalah proses psikologis untuk menentukan arti kata-kata tertulis.
Membaca melibatkan penglihatan, jarak mata, pembicaraan batin, ingatan,
pengetahuan mengenai kata yang dapat dipahami, dan pengalaman pembacanya (Cole
dalam Wiryodijoyo, 1985 : 189).
b. Membaca adalah proses mendapatkan arti kata-kata tertulis (Heilman dalam
Wiryodijoyo, 1989 : 1)
c. Membaca adalah memetik arti serta memahami arti atau makna yang terkandung
dalam bahasa tertulis (Finachiro dan Bonomo dalam Tarigan, 1985 : 8)
d. Membaca adalah proses membentuk arti teks-teks tertulis (Anderson, Richardo
dalam Wiryodijoyo, 1989 : 1)
e. Membaca adalah memetik proses membentuk arti dari teks-teks yang terkandung
dalam tertulis. (Finachiro dan Bonomo dalam Tarigan, 1985 : 8)
Berdasarkan
beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu proses
berpikir yang termasuk didalamnya menceritakan, menafsirkan arti dan
lambang-lambang tertulis dengan melibatkan penglihatan gerak mata, pembicara
batin, dan ingatan.
2.
Pengerrtian
Minat Baca
Minat membaca dapat diartikan sebagai adanya kecenderungan, perhatian dan
keinginan untuk melihat tulisan atau bacaan, lebih mengetahui atau mendalami
apa yang dibaca dengan baik. Minat mempunyai pengaruh yang besar terhadap
membaca, karena bila bahan bacaan atau tulisan yang akan dibaca tidak sesuai
dengan minat peserta didik, maka peserta
didik tidak akan membacanya dengan sepenuh hati dan
perasaannya, karena tidak ada daya tarik dari bahan bacaan tersebut.
Menurut Meckel (Abd. Rahman, dkk., 1985) membedakan minat baca menjadi dua
yaitu:
a. Minat baca spontan: Kegiatan membaca yang dilakukan atas kemauan, inisiatif
pribadi sendiri tanpa terpengaruh dari pihak luar atau pihak lain.
b. Minat baca terpola ialah kegiatan membaca yang dilakukan sebagai hasil atau
akibat pengaruh langsung dan disengaja melalui serangkaian tindakan dan program
yang terpola, terutama kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Berdasarkan pengertian minat baca yang disebutkan di atas, maka minat pada
dasarnya adalah suatu kecenderungan, keinginan, kemauan dan motivasi yang
tinggi untuk senantiasa melakukan kegiatan membaca, baik yang muncul dari minat
baca spontan maupun minat baca terpola.
3.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi minat baca peserta didik
Secara umum, terdapat dua faktor yang mempengaruhi tinggi
rendahnya minat baca siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, seperti pembawaan,
kebiasaan dan ekspresi diri. Sementara faktor eksternal adalah faktor-faktor
yang berasal dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, baik dari lingkungan
keluarga, tentangga maupun lingkungan sekolah. Faktor eksternal ini
mempengaruhi adanya motivasi, kemauan, dan kecenderungan untuk selalu membaca.
Dalam rangka menumbuhkan minat
membaca sebagai suatu kebiasaan pada siswa, maka proses terbentuknya kebiasaan
membaca memakan waktu yang cukup lama, karena proses terbentuknya minat baca
seseorang selain dipengaruhi oleh faktor-faktor yang telah disebutkan diatas,
juga secara khusus dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:
1). Faktor sosiologis
Lingkungan rumah tangga dapat
menjadi faktor pendorong dan penghambat timbulnya minat baca seseorang. Dengan
tersedianya beberapa bahan bacaan dan berbagai tulisan dalam lingkungan rumah
tangga akan merangsang daya visual dan motoris anak-anak untuk sekedar
mengenali buku, dan untuk taraf selanjutnya akan tertarik untuk membacanya.
Demikian halnya pada lingkungan sekolah dan suasana lingkungan sekolah yang
kondusif akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan akan mendorong
timbulnya minat baca siswa. Lingkungan masyarakat juga dapat mendorong
terciptanya siswa gemar membaca, apabila masyarakat tersebut sudah terbiasa memanfaatkan
kesempatan untuk membaca, misalnya pada saat menunggu di stasiun, bus dan
sebagainya. Jika siswa berada pada lingkungan sekelompok masyarakat yang gemar
membaca, maka siswa tersebut juga akan tertarik dan terbiasa untuk selalu
membaca.
2). Faktor psikologis
Siswa dapat menemukan kebutuhan
dasarnya melalui bahan bacaan jika topik, isi, pokok persoalan, tingkat
kesulitan dan penyajiannya sesuai dengan karakter individu mereka. Berdasarkan
faktor psikologis ini, maka setiap siswa memiliki kebutuhan dan kepentingan
individual yang berbeda dengan siswa lain. Perbedaan itu akan berpengaruhi
pilihan dan minat membaca individu, sehingga setiap individu memiliki bahan
bacaan sesuai dengan karakter, minat dan kepentingannya sendiri.
C.
SOLUSI
Rendahnya minat baca
peserta didik dapat diatasi dengan beberapa cara sebagai berikut :
1. Tersedianya perpustakaan
yang dikelola dengan baik.
2. Promosi gerakan gemar membaca
di lingkungan sekolah.
3. Memberikan penghargaan
untuk mereka yang rajin membaca.
4. Menyediakan
buku murah. Atau dengan menyelenggarakan pameran buku
5. Pengemasan
buku yang menarik.
6. Perpustakaan
atau toko buku sebaiknya tidak hanya menyediakan buku-buku ilmiah saja, melainkan
menyediakan buku hobby dan buku fiksi yang banyak digemari para
pelajar
D.
SIMPULAN
Minat
baca peserta didik sangat menentukan mutu lulusan peserta didik. Pasalnya
apabila minat baca peserta didik tinggi akan menghasilkan lulusan yang
prestasi.
Rendahnya minat baca
peserta didik di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor internal dan
faktor eksternal selain itu dipengaruhi uga oleh faktor sosiologis dan faktor
psikologis. Untuk meningkatkan minat baca peserta didik antara lain :
1. Tersedianya perpustakaan
yang dikelola dengan baik.
2. Promosi gerakan gemar membaca
di lingkungan sekolah.
3. Memberikan penghargaan
untuk mereka yang rajin membaca.
4. Menyediakan
buku murah. Atau dengan menyelenggarakan pameran buku
5. Pengemasan
buku yang menarik.
6. Perpustakaan
atau toko buku sebaiknya tidak hanya menyediakan buku-buku ilmiah saja, melainkan
menyediakan buku hobby dan buku fiksi yang banyak digemari para
pelajar
0 komentar:
Posting Komentar