hamster

Jumat, 10 Januari 2014

RENDAHNYA MINAT BACA PESERTA DIDIK




PAPER
PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN

RENDAHNYA MINAT BACA PESERTA DIDIK






Disusun Oleh :
Tri Handayani
1201413058
Pendidikan Luar Sekolah


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG
2013




A.   LATAR BELAKANG

Masalah pendidikan di Negara Indonesia dari tahun ke tahun semakin memprihatinkan. Mulai dari mutu pengajar, peserta didik maupun sistem kurikulum dalam pendidikan. Mutu pendidikan yang kurang bagus atau bahkan jelek akan menghasilkan lulusan yang dipertanyakan oleh masyarakat, baik masayarakat dari dunia pendidikan maupun masyarakat luas. Rendahnya mutu atau kualitas pendidikan akan mengurangi minat peserta didik dalam belajar. Salah satunya mengurangi minat baca peserta didik, sehingga peserta didik menjadi bersifat acuh terhadap materi yang disampaikan oleh pengajar. Minat mempunyai pengaruh yang besar terhadap membaca, karena bila bahan bacaan atau tulisan yang akan dibaca tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan membacanya dengan sepenuh hati dan perasaannya, karena tidak ada daya tarik dari bahan bacaan tersebut. Siswa dalam melakukan kegiatan membaca sangat membutuhkan dorongan, rangsangan, motivasi dan penguatan. Pemberian penguatan membaca pada siswa akan memberikan dampak positif, yaitu membuat siswa terdorong untuk mengulangi kegiatan membaca secara kontinu. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat diduga bahwa terdapat hubungan positif antara penguatan membaca dengan minat baca siswa.
      Tujuan pendidikan yakni pendidikan sebagai pilar utama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu usaha dalam rangka mengembangkan kepribadian dan kemampuan baik di dalam maupun di luar sekolah serta berlangsung seumur hidup. Pencapaian tujuan pendidikan yang dalam hal ini pencapaian prestasi belajar peserta didik sulit tercapai jika hanya didukung oleh faktor-faktor eksternal, seperti profesionalisme guru, kelengkapan sarana belajar, keberadaan sumber belajar dan sebagainya, tanpa didukung oleh faktor-faktor internal, seperti minat dan motivasi peserta didik untuk mempelajari atau membaca materi yang akan maupun yang telah diberikan oleh guru. Upaya peningkatan minat belajar peserta didik difokuskan pada pelaksanaan proses belajar mengajar, dengan mengasumsikan bahwa untuk meningkatkan minat belajar, metode mengajar perlu diperbaiki dan lebih profesional. Hasil pembelajaran yang optimal dapat diperoleh bila pengelola pengajaran di sekolah dilakukan secara profesional, termasuk kemampuan para guru melakukan berbagai pendekatan yang variatif dalam mengajar sehingga peserta didik merasa tertarik dan terpanggil untuk lebih giat belajar khususnya membaca.
Secara khusus pada pelajaran membaca untuk siswa yang dipentingkan adalah melihat dan mendengarkan dengan baik bacaan yang diberikan. Kegiatan membaca siswa sangat membantu dan menunjang kegiatan belajar untuk mata pelajaran yang lain di sekolah. Berdasarkan hal tersebut, minat baca sangat berarti khususnya bagi peserta didik dalam meningkatkan pengertian, pemahaman maupun pengetahuan secara umum tentang pelajaran yang diberikan.
Secara umum bahwa salah satu sarana dan wadah dalam upaya peningkatan pengetahuan dalam rangka menguasai informasi dan perkembangan teknologi adalah kegiatan membaca. Kegiatan membaca ini merupakan penulusuran pengalaman pembelajaran melalui bahan bacaan. Manfaat dari kegiatan membaca telah banyak dikemukakan oleh para pakar, namun kegiatan membaca sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang membuat seseorang terhalang bahkan tidak melakukan kegiatan ini.

B.   KAJIAN TEORI
1.      Pengertian membaca

Beberapa definisi tentang membaca yang dikemukakan para ahli, antara lain :
a.    Membaca adalah proses psikologis untuk menentukan arti kata-kata tertulis. Membaca melibatkan penglihatan, jarak mata, pembicaraan batin, ingatan, pengetahuan mengenai kata yang dapat dipahami, dan pengalaman pembacanya (Cole dalam Wiryodijoyo, 1985 : 189).
b.    Membaca adalah proses mendapatkan arti kata-kata tertulis (Heilman dalam Wiryodijoyo, 1989 : 1)
c.    Membaca adalah memetik arti serta memahami arti atau makna yang terkandung dalam bahasa tertulis (Finachiro dan Bonomo dalam Tarigan, 1985 : 8)
d.   Membaca adalah proses membentuk arti teks-teks tertulis (Anderson, Richardo dalam Wiryodijoyo, 1989 : 1)
e.    Membaca adalah memetik proses membentuk arti dari teks-teks yang terkandung dalam tertulis. (Finachiro dan Bonomo dalam Tarigan, 1985 : 8)
Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu proses berpikir yang termasuk didalamnya menceritakan, menafsirkan arti dan lambang-lambang tertulis dengan melibatkan penglihatan gerak mata, pembicara batin, dan ingatan.

2.      Pengerrtian Minat Baca

Minat membaca dapat diartikan sebagai adanya kecenderungan, perhatian dan keinginan untuk melihat tulisan atau bacaan, lebih mengetahui atau mendalami apa yang dibaca dengan baik. Minat mempunyai pengaruh yang besar terhadap membaca, karena bila bahan bacaan atau tulisan yang akan dibaca tidak sesuai dengan minat peserta didik, maka peserta didik tidak akan membacanya dengan sepenuh hati dan perasaannya, karena tidak ada daya tarik dari bahan bacaan tersebut.
Menurut Meckel (Abd. Rahman, dkk., 1985) membedakan minat baca menjadi dua yaitu:
a.    Minat baca spontan: Kegiatan membaca yang dilakukan atas kemauan, inisiatif pribadi sendiri tanpa terpengaruh dari pihak luar atau pihak lain.
b.    Minat baca terpola ialah kegiatan membaca yang dilakukan sebagai hasil atau akibat pengaruh langsung dan disengaja melalui serangkaian tindakan dan program yang terpola, terutama kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Berdasarkan pengertian minat baca yang disebutkan di atas, maka minat pada dasarnya adalah suatu kecenderungan, keinginan, kemauan dan motivasi yang tinggi untuk senantiasa melakukan kegiatan membaca, baik yang muncul dari minat baca spontan maupun minat baca terpola.
3.      Faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca peserta didik

Secara umum, terdapat dua faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya minat baca siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, seperti pembawaan, kebiasaan dan ekspresi diri. Sementara faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, baik dari lingkungan keluarga, tentangga maupun lingkungan sekolah. Faktor eksternal ini mempengaruhi adanya motivasi, kemauan, dan kecenderungan untuk selalu membaca.
Dalam rangka menumbuhkan minat membaca sebagai suatu kebiasaan pada siswa, maka proses terbentuknya kebiasaan membaca memakan waktu yang cukup lama, karena proses terbentuknya minat baca seseorang selain dipengaruhi oleh faktor-faktor yang telah disebutkan diatas, juga secara khusus dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:
1). Faktor sosiologis
Lingkungan rumah tangga dapat menjadi faktor pendorong dan penghambat timbulnya minat baca seseorang. Dengan tersedianya beberapa bahan bacaan dan berbagai tulisan dalam lingkungan rumah tangga akan merangsang daya visual dan motoris anak-anak untuk sekedar mengenali buku, dan untuk taraf selanjutnya akan tertarik untuk membacanya. Demikian halnya pada lingkungan sekolah dan suasana lingkungan sekolah yang kondusif akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan akan mendorong timbulnya minat baca siswa. Lingkungan masyarakat juga dapat mendorong terciptanya siswa gemar membaca, apabila masyarakat tersebut sudah terbiasa memanfaatkan kesempatan untuk membaca, misalnya pada saat menunggu di stasiun, bus dan sebagainya. Jika siswa berada pada lingkungan sekelompok masyarakat yang gemar membaca, maka siswa tersebut juga akan tertarik dan terbiasa untuk selalu membaca.
2). Faktor psikologis
Siswa dapat menemukan kebutuhan dasarnya melalui bahan bacaan jika topik, isi, pokok persoalan, tingkat kesulitan dan penyajiannya sesuai dengan karakter individu mereka. Berdasarkan faktor psikologis ini, maka setiap siswa memiliki kebutuhan dan kepentingan individual yang berbeda dengan siswa lain. Perbedaan itu akan berpengaruhi pilihan dan minat membaca individu, sehingga setiap individu memiliki bahan bacaan sesuai dengan karakter, minat dan kepentingannya sendiri.

 C.   SOLUSI

Rendahnya minat baca peserta didik dapat diatasi dengan beberapa cara sebagai berikut :
1.      Tersedianya perpustakaan yang dikelola dengan baik.
2.      Promosi gerakan gemar membaca di lingkungan sekolah.
3.      Memberikan penghargaan untuk mereka yang rajin membaca.
4.      Menyediakan buku murah. Atau dengan menyelenggarakan pameran buku
5.      Pengemasan buku yang menarik.
6.      Perpustakaan atau toko buku sebaiknya tidak hanya menyediakan buku-buku ilmiah saja, melainkan menyediakan buku hobby dan buku fiksi yang banyak digemari para pelajar

D.    SIMPULAN

Minat baca peserta didik sangat menentukan mutu lulusan peserta didik. Pasalnya apabila minat baca peserta didik tinggi akan menghasilkan lulusan yang prestasi.
Rendahnya minat baca peserta didik di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor internal dan faktor eksternal selain itu dipengaruhi uga oleh faktor sosiologis dan faktor psikologis. Untuk meningkatkan minat baca peserta didik antara lain :
1.      Tersedianya perpustakaan yang dikelola dengan baik.
2.      Promosi gerakan gemar membaca di lingkungan sekolah.
3.      Memberikan penghargaan untuk mereka yang rajin membaca.
4.      Menyediakan buku murah. Atau dengan menyelenggarakan pameran buku
5.      Pengemasan buku yang menarik.
6.      Perpustakaan atau toko buku sebaiknya tidak hanya menyediakan buku-buku ilmiah saja, melainkan menyediakan buku hobby dan buku fiksi yang banyak digemari para pelajar


0 komentar:

Posting Komentar