hamster

Senin, 13 Januari 2014

Bahaya Pemakaian Spons Pencuci Piring


Bahaya Pemakaian Spons Pencuci Piring – Dulu, masyarakat biasa memakai sabut kelapa untuk mencuci piring dan petan dapur lainnya. Kini kaum ibu lebih senang menggunakan spons. Spons yang berpori-pori dapat menyerap sabun dan air sehingga membuat deterjen lebih berkembang / berbusa.
Disisi lain, bahaya pemakaian spons pencuci piring dapat terjadi karena spons merupakan tempat yang nyaman untuk pertumbuhan bakteri, karena memiliki kelembaban yang tinggi dan pori-porinya kecil,
Bahaya Pemakaian Spons Pencuci Piring Yang Tidak Anda Sadari
Bahaya pemakaian spons pencuci piring memang kerap tidak disadari. Meskipun spons terlihat baru dan bersih, lebih dari 100 juta bakteri kasat mata berdiam dalam spons, dan terus berlipat ganda ketika didiamkan semalaman.
Penelitian NSD International (National Science Foundation), Organisasi Kesehatan Publik, mengenai bahaya pemakaian spons pencuci piring, menemukan adanya bakteri, kuman dan jamur pada spons seperti Salmonella dan E.coli, dan bahwa microba dapat berkembang biak di dalam spons.
Dalam buku ‘The Secret Life of Germs” yang ditulis Philip Tierno, Phd, dijelaskan bahwa dapur adalah areal rumah yang paling banyak menyimpan bakteri dan kuman, termasuk di areal wastafel, melebihi toilet.
Lalu, bagaimanakah cara menghindari bahaya pemakaian spons pencuci piring yang kerap digunakan? Direkomendasikan, setelah digunakan untuk mencuci piring atau peralatan masak spons sebaiknya dikeringkan, jangan biarkan tetap berada dalam tempat sabun cair. Gunakan juga sabun cair yang bersifat antibakteri.
Rob Donofrio, MS, Ph.D., DIrektur NSD Mibrobiologi, menganjurkan untuk mengganti spons setiap dua minggu sekali. Dengan cara ini diharapkan agar dapat menghindari bahaya pemakaian spons pencuci piring.


0 komentar:

Posting Komentar