Puasa bukan
halangan bagi Anda untuk tetap berolahraga. Asal persiapan dan pelaksanaannya
tepat, olahraga justru dapat menunjang puasa Anda, apalagi bagi mereka yang
juga sedang melakukan diet penurunan berat badan.
"Puasa justru bagus jika dipadu olahraga, karena memperbaiki metabolisme dan membuat tubuh segar," kata instruktur fitness di pusat kebugaran di Jakarta, Simon Rama Hersa, saat ditemui pekan lalu.
Simon menjelaskan, olahraga saat puasa mesti ditopang persiapan memadai melalui sahur yang tepat. Caranya, dengan memilih bahan makanan kaya serat dan berprotein tinggi saat sahur, sebagai cadangan energi untuk beraktivitas fisik agak berat saat berolahraga.
Ia pun menyarankan olahraga dilakukan sore hari menjelang berbuka. Agar ketika olahraga rampung, tubuh segera mendapat asupan energi pengganti. "Sebenarnya terserah individunya juga, mau olahraga sore atau pagi. Namun, saya menyarankan sore, agar setelah olahraga bisa langsung makan," kata Simon.
Jenis olahraganya sendiri perlu sedikit disiasati. Simon menganjurkan, olahraga kardio, seperti lari di treadmill dan body combat, dikurangi porsinya. Sebab, olahraga itu dikhawatirkan bisa memicu tubuh mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.
Sebagai gantinya adalah olahraga pelatihan otot, atau functional training. Misalnya latihan squat untuk kaki dan bahu. Itu pun, kata Simon, dilakukan maksimal 65 persen dari kekuatan repetisi maksimal.
Latihan beban sebaiknya dikurangi, karena proses itu memancing tubuh menghasilkan gula glikogen. Produksi gula itu membuat tubuh terasa mudah lemas. Agar tubuh tak cepat haus dan lemas, ada baiknya juga olahraga dilakukan di tempat yang sejuk.
"Puasa justru bagus jika dipadu olahraga, karena memperbaiki metabolisme dan membuat tubuh segar," kata instruktur fitness di pusat kebugaran di Jakarta, Simon Rama Hersa, saat ditemui pekan lalu.
Simon menjelaskan, olahraga saat puasa mesti ditopang persiapan memadai melalui sahur yang tepat. Caranya, dengan memilih bahan makanan kaya serat dan berprotein tinggi saat sahur, sebagai cadangan energi untuk beraktivitas fisik agak berat saat berolahraga.
Ia pun menyarankan olahraga dilakukan sore hari menjelang berbuka. Agar ketika olahraga rampung, tubuh segera mendapat asupan energi pengganti. "Sebenarnya terserah individunya juga, mau olahraga sore atau pagi. Namun, saya menyarankan sore, agar setelah olahraga bisa langsung makan," kata Simon.
Jenis olahraganya sendiri perlu sedikit disiasati. Simon menganjurkan, olahraga kardio, seperti lari di treadmill dan body combat, dikurangi porsinya. Sebab, olahraga itu dikhawatirkan bisa memicu tubuh mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.
Sebagai gantinya adalah olahraga pelatihan otot, atau functional training. Misalnya latihan squat untuk kaki dan bahu. Itu pun, kata Simon, dilakukan maksimal 65 persen dari kekuatan repetisi maksimal.
Latihan beban sebaiknya dikurangi, karena proses itu memancing tubuh menghasilkan gula glikogen. Produksi gula itu membuat tubuh terasa mudah lemas. Agar tubuh tak cepat haus dan lemas, ada baiknya juga olahraga dilakukan di tempat yang sejuk.
0 komentar:
Posting Komentar